Pengertian
Router-in-a-Stick merupakan salah satu cara untuk menghubungkan antar vlan, sehingga masing-masing vlan bisa saling terhubung. Sebagai catatan bahwa jika menggunakan vlan maka antar vlan sudah berbeda network.
Router-in-a-Stick menggunakan vlan-trunking dan subinterfaces. Seperti yang diketahui bahwa trunking merupakan metode untuk membawa beberapa vlan dalam 1 interface. Sedangkan subinterfaces merupakan virtual interfaces dari sebuah interface fisik. Misalnya fastethernet0/0, dapat dibuat subinterfaces menjadi fastethernet0/0.10
Subinterfaces dikenal sebagai software-based virtual interfaces, dimana disetiap subinterface dapat diberikan ip address dan subnetmask.
Ketika hendak mengkonfigurasi Router-in-a-Stick pastikan bahwa interface yang akan dijadikan subinterface terhubung dengan interface yang ditrunking.
Konfigurasi
Sesuai gambar diatas, terdapat 3 network berbeda, masing-masing vlan-10, vlan-20 dan vlan-30. Tujuan dari lab ini adalah menghubungkan semua vlan, sehingga semua pc bisa saling ping.
Konfigurasi S-1
Konfigurasi interface ethernet0/0 menjadi trunk
S-1#configure terminal
S-1(config)# interface Ethernet0/0
S-1(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
S-1(config-if)# switchport mode trunk
Selanjutnya setiap port yang terhubung dengan switch, diberikan access port sesuai vlan yang telah ditentukan sebelumnya
S-1(config)# interface Ethernet0/1
S-1(config-if)# switchport access vlan 20
S-1(config-if)# switchport mode access
S-1(config)# interface Ethernet0/2
S-1(config-if)# switchport access vlan 10
S-1(config-if)# switchport mode access
S-1(config)# interface Ethernet0/3
S-1(config-if)# switchport access vlan 30
S-1(config-if)# switchport mode access
Buat juga ethernet 1/3 yang menuju ke router menjadi trunk
S-1(config)# interface Ethernet1/3
S-1(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
S-1(config-if)# switchport mode trunk
Konfigurasi S-2
Hampir sama dengan S-1, namun hanya akan ada trunk port pada interface ethernet0/0
S-2#configure terminal
S-2(config)# interface Ethernet0/0
S-2(config-if)# switchport trunk encapsulation dot1q
S-2(config-if)# switchport mode trunk
S-2(config)# interface Ethernet0/1
S-2(config-if)# switchport access vlan 30
S-2(config-if)# switchport mode access
S-2(config)# interface Ethernet0/2
S-2(config-if)# switchport access vlan 20
S-2(config-if)# switchport mode access
S-2(config)# interface Ethernet0/3
S-2(config-if)# switchport access vlan 30
S-2(config-if)# switchport mode access
Konfigurasi R-1
Terdapat 3 VLAN diatas, maka harus dibuat juga 3 subinterfaces untuk masing-masing VLAN, sehingga antar VLAN dapat saling terhubung.
R-1#configure terminal
R-1(config)# interface Ethernet0/0
R-1(config-if)#no shutdown
R-1(config-if)#interface Ethernet0/0.10
R-1(config-if)#encapsulation dot1Q 10
R-1(config-if)#ip address 192.168.10.254 255.255.255.0
R-1(config-if)# interface Ethernet0/0.20
R-1(config-if)# encapsulation dot1Q 20
R-1(config-if)# ip address 192.168.20.254 255.255.255.0
R-1(config-if)# interface Ethernet0/0.30
R-1(config-if)# encapsulation dot1Q 30
R-1(config-if)# ip address 192.168.30.254 255.255.255.0
Pengujian
Pengujian dilakukan dengan melakkukan ping PC yang berbeda VLAN. Dibawah ini merupakan pengujian dari PC1 ke PC3
PC-1> ping 192.168.30.2
84 bytes from 192.168.30.2 icmp_seq=1 ttl=63 time=4.537 ms
84 bytes from 192.168.30.2 icmp_seq=2 ttl=63 time=2.184 ms
84 bytes from 192.168.30.2 icmp_seq=3 ttl=63 time=1.533 ms
84 bytes from 192.168.30.2 icmp_seq=4 ttl=63 time=1.919 ms
84 bytes from 192.168.30.2 icmp_seq=5 ttl=63 time=2.254 ms